Football5star.com, Indonesia – Hari ini, 31 Agustus 40 tahun lalu bertempat di Stadion Utama Senayan (sekarang SUGBK), Jakarta, dua tim dari ujung Indonesia, Persiraja dan Persipura bertemu di final Perserikatan 1980 atau Divisi Utama PSSI. Tim berjuluk Laskar Rencong sukses meraih gelar juara setelah kalahkan Mutiara Hitam dengan skor 3-1.
Era 80-an bagi sepak bola Aceh merupakan masa keemasan. Berdiri pada 1957, Persiraja jadi tim yang cukup disegani di Liga Indonesia era 70 dan 80-an. Dikutip dari catatan Novanmediaresearch, Persipura sebelum menjalani kompetisi Perserikatan 1980 mempersiapkan timnya di negeri tetangga, Singapura.
Di Moerthala atau yang dikenal dengan Haji Dimurthala saat itu menjadi ketua Persiraja. Ia membawa tim ke Singapura bertujuan untuk mencari pelatih menghadapi turnamen Perserikatan 1980. Satu nama yang jadi target utama adalah Ibrahim Awang. Namun gagal dipinang karena Awang memilih tetap melatih timnas Singapura.
Persiraja pun menjatuhkan pilihan kepada Andrew Yap, asisten dari Awang di Singapura. Yap saat itu menjadi asisten Awang di Singapura sejak 1974 bersama Kejapathy dan Hussein Aljunied. Yap adalah tipikal pelatih sangat tegas. Dikutip dari Harian Serambi Indonesia, Yap bisa menjatuhkan sanksi kepada pemain jika ia mencium bau asap rokok di tempat pemain istirahat.
Bahkan pemain Persiraja bisa disuruh pulang oleh Yap jika sepatu yang digunakan belum dibersihkan saat akan menjalani latihan. Soal rokok dan kebersihan menjadi aturan yang wajib dijalankan oleh Nasir Gurumud dkk.
Untuk memantabkan fisik dan skema permainan, Yap saat itu membawa Iswadi Idris dkk untuk berlatih di Bangladesh. Selain alasan utama tersebut, Persiraja jelang kompetisi Perserikatan 1980 juga tidak memiliki tempat latihan khusus. Laskar Rencong harus berlatih berpindah-pindah tempat.
Bahkan pemain Persiraja harus bolak balik belasan kilometer dari Kota Banda Aceh menuju Pantai Lhoknga dan Lampuuk untuk menjalani latihan. Namun perjuangan dan pengorbanan tersebut terbayar tuntas setelah mampu menjadi juara kompetisi Perserikatan 1980.
Perjalanan menuju mahkota juara
Di kompetisi Perserikatan 1980, Persiraja sejak awal memang bukan tim unggulan. Maklum saja di tahun sebelumnya, mereka hanya berada di posisi juru kunci Kejurnas Utama PSSI 1978-1979.
Persija sebagai juara Kejurnas Utama PSSI 1978-1979 tentu lebih difavoritkan Persebaya. Namun saat itu Persija pun yang kala itu dilatih Sutan Harhara lebih banyak diisi oleh pemain dari Jayakarta (tim semi-profesional). Sedangkan Persebaya diisi oleh pemain Assyabaab.
PSMS Medan yang tampil gemilang di Kejurnas 1979 sedang berada di kondisi kurang mengenakkan. Tim Ayam Kinantan tersandung kasus suap di ajang Piala Tugu Muda 1980. Sedangkan Persib pada tahun itu dilatih Marek Janota dan bermaterikan pemain seperti Wawan Hermawan, Vence Sumendap, hingga Adjat Sudradjat.
Persipura sendiri dilatih oleh Gasper Sibi, mantan anak asuh dari HB Samsi di tim Persikobar 1963 (tim yang menjadi cikal bakal Persipura). Kondisi Persipura pun tak bagus-bagus betul, tiga pemain mereka juga mendapat sanksi akibat kasus suap. Sementara satu pemain andalannya, Metu Duaramuri dipanggil tim PSSI Utama.
Di pertandingan pertama babak 6 besar, Persiraja berhasil menahan imbang Persija dengan skor 2-2. Bertemu Persipura di laga kedua, Laskar Rencong hanya meraih hasil imbang tanpa gol. Kemenangan Persiraja baru di dapat pada laga ketiga saat mengalahkan PSM dengan skor 3-2.
Meraih 3 kemenangan dan 2 imbang tanpa terkalahkan, Persiraja pun berada di posisi puncak dan bertemu Persipura di partai final. Disaksikan 60 ribu penonton di Stadion Utama Senayan, pertandingan kedua tim berlangsung menarik sejak menit awal pertandingan.
Persipura tampil dengan ciri khasnya permainan dengan determinasi tinggi. Permainan keras Persipura membuat wasit yang memimpin laga T Saramani harus meniup peluit, tanda pelanggaran. Tim Mutiara Hitam akhirnya memecah kebuntuan terlebih dahulu setelah pada menit ke-15 Leo Kapisa membobol gawang Persipura.
Baru pada menit ke-45, Rustam Syafari mampu menyamakan kedudukan dan membuat laga di babak pertama berakhir sama kuat 1-1. Lima menit babak kedua baru dimulai, Persiraja berbalik unggul lewat gol Bustaman. Menit ke-81, Bustamam Ibrahim sukses membuat gol kedua sekaligus menutup pertandingan dengan skor 3-1.
Perjuangan tak kenal lelah anak asuh Andrew Yap terbayar lunas. Laskar Rencong juara Perserikatan 1980 di Jakarta.
The post Nostalgia Hari Ini: Tundukkan Persipura, Laskar Rencong Juara di Jakarta appeared first on Berita Bola Terupdate, Live Score, Jadwal & Klasemen - Football5star.com.