Football5Star.com, Indonesia – Sengketa Lionel Messi dengan Barcelona terus bergulir. Hingga saat ini belum terlihat titik temu. Sebaliknya, kedua belah pihak makin menajamkan perbedaan. Jika tak jua menemukan titik temu, bukan tak mungkin La Pulga akan bernasib seperti Bernd Schuster.
Saat ini, Barcelona dan Messi masih teguh memegang sikap masing-masing. Manajemen El Barca melalui Presiden Josep Maria Bartomeu hanya mau bernegosiasi untuk perpanjangan kontrak. Sementara itu, La Pulga hanya mau bertemu untuk membicarakan pemutusan kontraknya. Pertikaian ini mengingatkan pada sengketa El Barca dengan Bernd Schuster, bintang pada era 1980-an.
Secara pribadi, Messi terus menunjukkan kebulatan tekadnya untuk meninggalkan Barcelona. Setelah mangkir pada tes PCR pada Minggu (30/8/2020), dia juga tak hadir pada latihan perdana El Barca bersama Ronald Koeman pada keesokan harinya.
Hal itu membuat Messi terancam denda 3,33% hingga 10% dari gajinya dalam sebulan. Nilainya tidaklah kecil, mencapai miliaran rupiah. Bahkan, dia bisa mendapatkan hukuman yang lebih berat lagi.
Seiring sikap keras dari kedua belah pihak, mungkin saja Messi nanti akan senasib dengan Bernd Schuster pada musim 1986-87. Kala itu, gelandang asal Jerman tersebut tak bermain selama semusim karena bertikai dengan manajemen dan pelatih Barcelona.
Kisah Schuster berawal dari final Piala Champions 1985-86 melawan Steaua Bucuresti. Dia ditarik keluar oleh Terry Venables pada menit ke-85. Barcelona pun lantas kalah adu penalti dari juara Rumania tersebut. Tak terima putusan sang pelatih, Schuster lantas meninggalkan stadion lebih awal.
Skenario Terbalik Kasus Schuster
“Ketika Terry mengganti saya di Sevilla, saya sendirian di ruang ganti. Saya berpikir dia ingin juara Eropa tanpa Schuster. Saya sangat kecewa. Saya bergegas mandi, berpakaian, dan meninggalkan stadion,” urai Schuster mengungkapkan kisahnya pada 2017 seperti dikutip Football5Star.com dari Diario Sport.
Keesokan harinya, Schuster terbang kembali ke Barcelona. Namun, saat dalam perjalanan menuju rumahnya, dia mendengar kabar tak mengenakkan. “Di mobil, saya mendengar presiden (Josep Lluis Nunez) mengatakan bahwa Schuster tak akan lagi bermain untuk Barcelona,” ujar pria berjuluk Malaikat Pirang tersebut.
Bernd Schuster merasa dijadikan kambing hitam. Sebagai bentuk perlawanan, dia berkeras tak mau meninggalkan Barcelona. Hal itu diungkapkan langsung di depan jajaran direktur klub.
“Tak semenit pun saya berpikir harus pergi. Saya tak mau pergi. Saya senang di sini, tapi mereka tak menyukai jawaban saya itu. Mereka bahkan menuding ada yang tak beres di kepala saya. Kami kemudian pergi ke pengadilan. Musim berikutnya, saya tak bermain. Saya berlatih setiap hari, tapi tinggal di rumah pada akhir pekan (hari pertandingan),” urai Schuster lagi.
Pengalaman Schuster bisa saja terulang pada diri Lionel Messi. Tentu dengan skenarioa terbalik. Bukan karena Barcelona yang menghukumnya, tapi lantaran La Pulga yang tak mau lagi bermain untuk El Barca.
Kemungkinan ini terbuka bila Messi dipaksa menjalani musim 2020-21 sebagai musim terakhirnya. Tanpa keinginan lagi bermain, Messi bisa melakukan boikot atau bahkan meminta tak dimainkan. Pelatih Ronald Koeman sepertinya tak akan terlalu ambil pusing karena hanya mau menurunkan pemain yang mau tampil bagi timnya.
The post Kisah Lionel Messi di Barcelona Bisa Berakhir seperti Bernd Schuster appeared first on Berita Bola Terupdate, Live Score, Jadwal & Klasemen - Football5star.com.